Sejatinya teman adalah orang yang dekat secara pribadi dengan kita. Teman memiliki banyak kategori, ada teman sekolah, teman bermain, teman berdebat dan lain-lain. Akan tetapi, tidak semua teman itu dekat. Ya, jadi kali ini saya ingin bercerita tentang lika-liku pertemanan yang mungkin bisa anda ambil pelajarannya. Selamat datang teman 9naga.
Dalam hidup, sebagai mahluk sosial, tentu manusia mau tidak mau harus berinteraksi. Dalam proses berinteraksi itulah hubungan terbangun.
Kadang kita suka nyebut semua orang di sekitar kita itu “teman” atau “sahabat”, tapi sebenarnya dua hal itu beda banget.
Teman 9naga itu biasanya cuma sebentar hadir di hidup kita. Nggak sering ketemu, bahkan mungkin cuma sekali dua kali. Tapi entah kenapa, mereka justru yang paling sering kita inget. Mungkin karena momen ketemu mereka berkesan, atau ada rasa penasaran yang nggak selesai. Kita bisa aja udah lama banget nggak ngobrol, tapi masih suka nyari tahu kabar mereka, masih peduli walau dari jauh.
Arti Sahabat 9naga
Sementara Sahabat—itu orang yang hampir tiap hari kita temui. Kita ngobrol bareng, ketawa bareng, mungkin juga nangis bareng. Tapi karena terlalu sering bareng, kadang justru jadi… biasa aja. Ada kalanya mereka nyebelin, atau terlalu ikut campur. Kadang juga, tanpa sadar, kehadiran mereka bikin kita menjauh dari orang-orang lain—teman lama, atau orang baru yang sebenarnya bikin kita penasaran.
Sahabat itu mirip anjing kalau lagi deket kita—setia, nempel terus, maunya diperhatiin. Tapi bisa berubah jadi kucing kalau lagi sama temen-temennya sendiri—cuek, bahkan kadang lupa kita ada.
Kalau kamu masih bingung bedain mana Teman dan mana Sahabat, coba pikirin ini:
Pernah nggak kamu ketemu sama seseorang cuma sebentar, tapi kepikiran terus? Bahkan setelah bertahun-tahun, kamu masih inget senyumnya, caranya ngomong, atau hal kecil yang dia lakuin. Dan kamu masih suka nyari tahu tentang dia, walau dia udah jauh dari hidup kamu. Nah, itu Teman. Yang mungkin cuma sebentar, tapi ninggalin jejak dalam.
Sedangkan Sahabat, ya dia yang selalu ada. Yang saking seringnya bareng, kadang kita jadi nggak sadar betapa berharganya mereka. Tapi juga, karena terlalu dekat, kita jadi ngerasa… biasa. Nggak ada rasa penasaran lagi.
Intinya sih, bukan soal seberapa lama kamu kenal mereka, tapi seberapa besar pengaruhnya di hati kamu.
Kalau denger kabarnya aja bisa bikin kamu senyum sendiri, atau deg-degan tanpa alasan jelas—itu bukan sekadar soal kedekatan, itu tentang rasa. Dan rasa kayak gitu, biasanya datang dari Teman. Teman yang nggak selalu hadir, tapi selalu nyisa di hati.